Makna Salam Khas Yepmum

Salam khas “Yepmum” berasal dari suku Ngalum, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.  Salam khas tersebut mengandung makna mendalam yang mencerminkan aspek filosofis, spiritual, ekologis, ekonomis dan sosiologis. Yepmum digunakan dalam berbagai situasi seperti salam pertemuan, perpisahan dan ucapan selamat, dengan makna persahabatan, sukacita dan perdamaian.

Secara etimologis, Yepmum terdiri dari dua kata, yaitu “Yep” yang berarti baik, damai, sejahtera, dan “Mum” yang berarti senantiasa atau selalu. Dengan demikian, Yepmum mengandung makna kebaikan yang terus menerus dalam berbagai aspek kehidupan.

Dari perspektif filosofis, Yepmum mencerminkan hasrat masyarakat Ngalum untuk hidup bahagia, sejahtera dan damai, baik dengan sesama, alam maupun dengan Atangki (Maha Pencipta).

Secara spiritual, suku Ngalum mengakui adanya Maha Pencipta, roh leluhur, dan tempat-tempat sakral. Yepmum menekankan pentingnya hubungan harmonis antara manusia, alam, dan roh-roh leluhur. Keberadaan benda-benda sakral dan tempat keramat menjadi simbol spiritual penting dan pelanggaran terhadap norma spiritual dapat mendatangkan hukuman dari roh leluhur.

Makna ekologis Yepmum mencerminkan harmoni dalam pengelolaan sumber daya alam. Masyarakat Ngalum selalu hidup berdampingan dengan alam, memastikan keberlanjutan sumber daya untuk generasi mendatang. Mereka membangun pemukiman di tempat strategis dekat sumber air, namun tetap memperhatikan kelestarian alam.

Secara ekonomis, Yepmum melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran. Otoritas sosial, seperti pemerintahan Iwol, bertanggung jawab dalam pengaturan aktivitas ekonomi untuk memastikan keadilan dan menghindari monopoli yang dapat memicu ketidakstabilan sosial. Kesejahteraan diukur dari kepemilikan sumber daya dasar, seperti tanah, kebun dan ternak.

Makna sosiologis Yepmum menggambarkan solidaritas dan kehidupan sosial yang harmonis. Kekerabatan yang kuat, baik melalui garis keturunan maupun hubungan sosial lainnya, memperkuat ikatan masyarakat. Mereka hidup rukun, saling membantu, dan berbagi, membentuk modal sosial yang menjaga stabilitas komunitas.

Secara keseluruhan, Yepmum mencerminkan filosofi hidup harmonis, damai, dan makmur, yang menjadi panduan bagi masyarakat Ngalum dalam segala aspek kehidupan mereka.

Ditulis Oleh: Melkior N.N Sitokdana