Buku: Menggugat Fenomena Pengangkatan Anak Adat di Papua

Buku ini mengangkat isu penting mengenai eksistensi dan nilai-nilai budaya suku-suku di Papua. Dalam pembahasannya, buku ini mengevaluasi nilai-nilai adat masyarakat Papua dengan perubahan-perubahan yang terjadi di sekitarnya.

Papua dibagi menjadi tujuh wilayah adat berdasarkan kesatuan sosial budaya dan letak geografisnya. Hak dan kewajiban penduduk Papua dalam konteks adat harus diakui sesuai dengan norma-norma yang berlaku di setiap suku, dengan tetap mengedepankan martabat dan kesopanan. Namun, dalam tatanan kehidupan masyarakat, muncul praktik baru yaitu pengangkatan dan penobatan individu yang bukan bagian dari komunitas suku sebagai anak adat. Fenomena ini menarik perhatian publik, terutama di kalangan masyarakat adat Papua, yang menganggap praktik tersebut tidak sesuai dengan peraturan dan norma adat yang berlaku.

Pengangkatan anak adat ini menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan masyarakat. Meski demikian, proses ini telah terjadi dan kemungkinan akan terus dipraktikkan di masa depan. Untuk mengantisipasi dampak negatif dari praktik pengangkatan dan penobatan yang berpotensi merugikan kepentingan adat, perlu dilakukan pendokumentasian dan evaluasi yang menyeluruh.

Buku ini menjadi alternatif jawaban untuk merekonstruksi praktik-praktik kebudayaan yang melibatkan adat Papua, sehingga dapat mengembalikan segala praktik yang merekayasa dan memanipulasi kebudayaan pada tempatnya. Dengan kajian mendalam ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik dan membangun kesadaran akan pentingnya menjaga keaslian nilai-nilai budaya Papua.